Filosofi "SATE"
"Dibalik kelezatan yang tiada tara itu, mempunyai makna yang dalam. Ibaratnya, Daging sate adalah kita, Tusuk sate adalah tonggak kehidupan, sementara bumbu sate adalah kebahagiaan yang tidak ada batasnya. Kita akan ditusuk oleh tonggak kehidupan, mengetahui betapa sakitnya kehidupan itu.
Lalu kita akan dibakar oleh arang yang terbakar. Arang yang terbakar adalah semangat yang membara. Dengan begitu, kita berjuang untuk mengalahkan perihnya kehidupan ini dengan menggunakan semangat yang membara. Setelah “matang”, kita akan dilumuri oleh bumbu sate (kebahagiaan yang tidak ada batasnya). Maksudnya adalah Setelah jadi, Sate siap dimakan, atau yang bisa dibilang ‘Kematian’. Ketika masuk ke mulut, kelezatannya akan terasa (Sukses di akhirat).”
Komentar
Posting Komentar